Senin, 02 Februari 2015

GENETIK



 GENETIK

 I.      Pendahuluan
Bila kita mengamati makh;luk hidup yang ada disekitar kita, terutama makhluk hidup yang sejenis, selalu terdapat persamaan dan perbedaan sifat. Hal demikian terjadi karena terdapat faktor yang mempengaruhi.
Allah SWT telah menciptakanMakhluk hidup yang tersusun atas bermiliar-miliar sel. Dan didalam sel tersebut terdapat materi-materi yang mampu membawa suatu sifat dari generasi ke generasi. Materi-materi tersebut adalah kromosom yang berisi gen dan DNA dengan berbagai manfaat yang diberikan.
Kromosom dan gen ini ditemukan  oleh seorang ahli genetika dan embriologi dari Amerika Serikat yang bernama Thomas Morgan pada tahun 1911. Penemuan gen dan kromosom ini dilakukan dengan menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster). Morgan menggunakan lalat buah karena mudah dipeoleh, cepat berkembang biak,dan mudah dipelihara.
II.      Rumusan Masalah
1.      Apa dan seperti apa kromosom itu?
2.      Apa dan seperti apa gen itu?
3.      Apa dan seperti apa asam nukleat itu?
III.      Pembahasan
1.      Kromosom
A.    Arti Definisi / Pengertian Kromosom
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). jumlah kromosom 2n dari manusia serta sebagian binatang dan tanaman di mana n adalah sebuah genom / jenis kromosom dan setiap genom memiliki dua kromosom.[1]
B.     Struktur kromosom
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
·         Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
·         Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.

·         Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
·         Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.[2]

C.     Bentuk kromosom
·         Metasentris,  sentromer  terletak  pada  tengah-tengah  kromosom  (median), sehingga  membagi  kromosom  menjadi  dua  bagian  yang  sama  panjang  dan mempunyai bentuk seperti huruf V.
·         Submetasentris,  sentromer  terletak  submedian  (ke  arah  salah  satu  ujung kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama panjang dan bentuknya seperti huruf J.
·         Akrosentris,  sentromer  terletak  terminal  (di  dekat  ujung  kromosom), sehingga  kromosom  tidak  membengkok  tetapi  lurus  seperti  batang.  Satu lengan kromosom sangat pendek, lengan yang lainnya sangat panjang.
·         Telosentris,  sentromer  terletak  di  ujung  kromosom,  sehingga  kromosom hanya  mempunyai  satu  buah  lengan  dan  berbentuk  lurus  seperti  batang. Manusia tidak mempunyai bentuk kromosom telosentris.[3]


Doc. Google.com
D.    Tipe dan Jumlah Kromosom
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set yang diterima dari kedua induknya. Kromosom ini di dalam sel tubuh biasanya berpasangan. Kromosom berpasangan yang mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hampir sama disebut kromosom homolog.[4]
Kromosom manusia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
·         Autosom,  kromosom  yang  tidak  ada  hubungannya  dengan  penentuan  jenis kelamin.  Dari  46  kromosom  di  dalam  inti  sel  tubuh manusia,  sebanyak  44 buah (22 pasang) merupakan autosom.
·         Gonosom,  sepasang  kromosom  yang  menentukan  jenis  kelamin.  Gonosom dibedakan menjadi dua macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
Formula kromosom manusia adalah:
Untuk laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis juga 44 + XY.
Untuk wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis juga 44 + XX.
E.     Kariotipe
Kariotipe merupakan suatu set komplit kromosom dalam sel. Para peneliti mengamati kariotiper individu pada saat metaphase pembelahan sel.
Kariotipe menggambarkan jumlah kromosom, dan apa yang mereka terlihat seperti di bawah cahaya mikroskop . Perhatian dibayar untuk panjang mereka, posisi sentromer , pola pita, setiap perbedaan antara kromosom seks , dan karakteristik fisik lainnya.  Persiapan dan studi kariotipe adalah bagian dari Sitogenetika .
B.    
Jumlah dasar kromosom pada somatik sel individu atau spesies yang disebut nomor somatik dan ditunjuk 2n. Dengan demikian, pada manusia 2n = 46. Dalam garis-kuman (sel kelamin) jumlah kromosom adalah manusia n: n = 23).
Jadi, dalam normal diploid organisme, autosom kromosom hadir dalam dua salinan. Mungkin ada, atau tidak mungkin, menjadi kromosom seks . Poliploid sel memiliki salinan beberapa kromosom dan haploid sel memiliki salinan tunggal.
2.      Gen
A.    Pengertian gen
Istilah gen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1903 oleh Johanesen (Swedia) untuk memberikan nama atas factor penentu sifat yang ditemukan oleh Gregor Mendel (1822-1884)[5]. Mendel adalah orang pertama yang mempelajari penurunan sifat yang sistematis dan menyusun hokum pewarisan sifat dari suatu generasi ke generasi selanjutnya yang dikenal dengan genetika Mendel. Atas jasanya itu, Mendel disebut bapak genetika.
Gen adalah satuan informasi genetika yang terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam DNA (RNA,pada beberapa virus). Urutan nukleotida tertentu tersebut dapat diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain melalui meiosis dan reproduksi.
Mendel mengembangkan sebuah hipotesis yang dapat kita rinci kedalam empat ide yang saling berhubungan (dengan mengganti beberapa istilah Mendel yang orisinil dengan istilah modern, contohnya: istilah “gen” akan menggantikan istilah “faktor yang diturunkan”)[6]
·         Versi Alternatif gen (alel-alel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada karakter yang diwarisi. Gen untuk bunga,contohnya hadir dalam dua versi,satu untuk bunga ungudan yang lainnya untuk bunga putih.
·         Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua alel, satu dari masing-masing induk.
·         Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya alel dominant diekspresikan sepenuhnya dalam menampakkan organisme; alel satunya alel resesif, tidak mempunyai efek yang jelas pada menampakkan organisme.
·         Kedua alel untuk setiap karakter berpisah selama produksi gamet.
B.     Letak dan komponen penyusun gen
Gen terdapat dikromosom nucleus (gen inti) dan di mitokondria (gen luar inti). Gen dalam kromosom berada dalam lokasi khusus disebut lokus (jamak:loki). Gen memiliki bentuk alternative yang terdapat pada lokus kromosom yang sama, disebut alel.[7] Alel terdiri dari dua macam, yaitu sebagai berikut :
·         Alel Homozigot yaitu, alel yang fungsinya sama. Contohnya, MM, dimana M (gen penentu warna merah pada bunga) memiliki pasangan alel M (gen penentu warna merah pada bunga) pula
·         Alel heterozigot yaitu, alel yang fungsinya tidak sama (berlawanan). Contohnya, Mm, dimana M (gen penentu warna merah pada bunga) memiliki pasangan alel m (gen penentu warna putih pada bunga)
Karena adanya dominansi dan keresesifan, penampakan organisme tidak selalu mengungkapkan komposisi genetiknya. Oleh sebab itu, kita harus membedakan antara penampakan organisme, disebut fenotipe, dan penyusun genetiknya, disebut genotype.
Ada tiga komponen penyusun gen, yaitu:
·         Rekon ialah komponen yang lebih kecil dari gen yang terdiri   atas satu atau dua pasang nukleotida saja
·         Muton ialah komponen yang terdiri atas lebih dari dua atau beberapa nukleotida
·         Sistron ialah komponen yang terdiri atas ratusan nukleotida[8]
Suatu set atau perangkat dari seluruh gen untuk menetapkan secara komplit sifat makhluk hidup disebut genom. Genom merupakan jumlah kromosom atau materi genetika dalam susunan haploid pada sel individu spesies.
Pada manusia terdapat 46 kromosom,  sebagai makhluk hidup diploid, manusia memiliki sepasang kromosom homolog sehingga genomnya adalah 23. Jadi, genom manusia adalah seluruh gen yang terdapat pada 23 kromosomnya.
C.     Fungsi gen
Gen merupakan substansi hereditas, yaitu suatu kesatuan yang bersifat sebagai zaarah tersendiri yang terdapat didalam kromosom. Mengandung informasi genetik, serta dapat menduplikasi diri pada peristiwa mitosis yaitu dengan membentuk gen yang sama sehingga dapat menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya.
Fungsi pokok gen adalah:
·         Mengatur perkembangan dan metabolisme individu
·                                       Menyampaikan informasi genetic kepada generasi berikutnya
·                                       Mengontrol pembuatan polipeptida.[9]

3.      Asam Nukleat
A.          Pengertian asam nukleat
Sel mengandung Asam nukleat yang di dalamnya terdapat kode-kode pengontrol sifat. Asam nukleat merupakan senyawa organik yang mengendalikan seluruh aktivitas sel. Asam nukleat merupakan Polinukleotida yang disusun oleh molekul dasar berupa nukleotida.[10]
B.           Struktur Asam Nukleat
Komponen utama penyusun nukleotida terdiri atas fosfat, gula, basa. Ada dua macam gula, yaitu Ribosa pada RNA, dan Deoksiribosa pada DNA. Kelompok basa terbagi menjadi purin dan pirimidin. Basa purin terdiri atas adenine(A) dan guanine(G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin(S), timin(T), dan urasil(U).[11]
C.           Jenis Asam Nukleat
Jenis asam nukleat di tentukan berdasarkan kandungan gula dan basa, terdiri atas asam deoksiribonukleat(ADN), dan asam ribonukleat(ARN).
1)         Asam Deoksiribonukleat(ADN)
Menurut J.D. Watson dan F.H.C. Crick (1953), DNA terbentuk atasdouble helix yaitu rantai yang berbentuk heliks ganda. Bagian eksterior merupakan deretan gugusan gula deoksiribosa dan asam fosfat, bagian interior dibentuk oleh pasangan-pasangan basa nitrogen. [12]
Rumus DNA adalah molekul yang merupakan satu rantai yang amat panjang dan pada dasarnya adalah guusan fosfat gula deoksiribosa dan basa nitrogen. basa nitrogen akan diikat oleh molekul gula, yang terdiri atas purin (Adenin dan Guanin) dan pirimidin (Sitosin dan Timin).[13] kedua macam basa nitrogen ini akan saling berpasangan, yaitu guanin dengan sitosin dan adenine dengan timin. Peghubung antara basa nitrogen yang satu dengan basa nitrogen yang lain adalah ikatan hydrogen yang sifatnya sangat lemah, berperan pada waktu replikasi atau pembelahan dan waktu sintesis protein.
Fungsi DNA diantaranya sebagai pembawa informasi genetik, sebagai perancang utama sintesis protein, pengontrol aktivitas hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan sebagai pembentuk RNA melalui proses transkipsi dan translasi. Pada umumnya, DNA bersifat stabil, jumlah basa purin sama dengan basa pirimidin, dan juga mampu melakukan penggandaan diri (replikasi).
Pada proses replikasi, DNA memerlukan beberapa enzim , yaitu helikase, polymerase, dan ligase. Replikasi DNA ada tiga macam, yaitu :
·      Hipotesis Konservatif yaitu rantai polinukleotida lama tetap dan kedua rantai polinukleotida yang dibentuk terdiri atas pasangan rantai polinukleotida baru.
·      Hipotesis dispersive yaitu rantai polinukleotida lama terputus putus selanjutnya setiap polinukleotida yang mengandung potongan dari polinukleotida asal dan potongan dari polinukleotida pasangannya membentuk polinukleotida penggenap baru.
·      Hipotesis semikonservatif yaitu rantai polinukleotida lama terpisah menurut arah panjangnya dan tiap-tiap nukleotida dapat membentuk pasangan komplomenternya.[14]
2)         Asam Ribonukleat(ARN)
Sama seperti DNA, RNA disusun oleh fosfat, gula, dan basa niterogen. Basa nitrogen akan diikat oleh senyawa gula yang terdiri atas purin (Guanin dan Adenin) serta pirimidin (Sitosin dan Urasil). senyawa RNA dibentuk oleh DNA melalui proses transkipsi karena erat hubungannya dengan penyampaian informasi genetic dan sistesis protein.[15] RNA merupakan rantai tunggal dan pendek, terdapat dalam inti sel dan sitoplasma.
Berdasarkan fungsinya ARN dibedakan menjadi tiga, yaitu :
·      ARN duta (ARNd)
ARN duta bertugas menyampaikan informasi genetika dalam bentuk kode-kode genetik dari inti sel ke sitoplasma, yaiyu ke ribosom. ARNd dibentuk oleh ADN, hanya jika dibutuhkan. Bila sudah selesai melaksanakan tugasnya, maka ARN akan hancur dalam plasma.
·      ARN transfer (ARNt)
ARNt dibuat oleh ADN di dalam inti sel, tetapi selalu terdapat dalam plasma. Fungsi ARNt adalah untuk mengangkut asam-asam amino ke ribosom yang sesuai dengan kode yang terdapat pada ARNd.
·      ARN ribosom (ARNr)
ARNr dihasilkan oleh gen khusus pada kromatin. dalam sintesis protein ARNr berfungsi sebagai mesin perakit yang bergerak ke satu arah sepanjang ARNd.[16]

IV.      Kesimpulan
Gen dan kromosom merupakan faktor yang terlibat dalam penurunan sifat keturunan dari generasi ke generasi. Karena kromosom merupakan salah satu struktur penyusun nucleus, sedangkan gen merupakan bagian DNA yang menentukan sifat individu. Gen terdapat di kromosom nucleus dan mitokondria.
Asam nukleat merupakan polinukleotida yang disusun oleh molekul dasar berupa nukleotida. Nukleotida tersebut berbeda satu terhadap yang lain bergantung pada jenis gula dan basa nitrogen yang dikandungnya.
V.      Penutup
Demikian makalah ini kami buat, mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua. Untuk kesempurnaan makalah ini, kami selaku pemakalah berharap menerima kritik dan saran yang membangun untuk menuju yang lebih baik nantinya. Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan makalah ini, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A, J.B.Reece, & L.G.Mithcell, Biologi.Edisi ke-5. Terj. dari Biologi V.Oleh Manalu,w., Jakarta:Erlangga. 2005.
Erold, Susan, Genetika edisi 4, Jakarta : Erlangga. 2002.
Ibayati, Yayat dan Kurniasih, Melani, Biologi, Bandung : Ganeca Exact. 1996.
Pratiwi, D.A., dkk, Biologi, Jakarta : erlangga. 2006.
Sudjadi, Bagod, dan Laila, Siti, Biologi, (Jakarta : yudistira, 2007)
Suryo, Genetika untuk Strata 1, Yogyakarta : UGM press. 2010.
27 Mei 2008, Chatarina Tri Waluyaningsih http://www.smpk-marfat.co.cc//, 15 Mei 2011
04 April 2010, Desi,http://situsbiologiindonesia.blogspot.com//, 15 Mei 2011



[1] 27 Mei 2008 Chatarina Tri Waluyaningsih http://www.smpk-marfat.co.cc//, 15 Mei 2011

[2] 04 April 2010, Desi,http://situsbiologiindonesia.blogspot.com//, 15 Mei 2011
[3] Ibid.
[4] Ibid.
[5]  Bagod Sudjadi, dan Siti Laila, Biologi, (Jakarta : yudistira, 2007) hlm. 76-77  
[6] Campbell, N.A, J.B.Reece, & L.G.Mithcell, Biologi.Edisi ke-5. Terj. Dari Biologi V.Oleh Manalu,w.(Jakarta:Erlangga,2005) Hlm. 259-261

[7]Pratiwi, D.A., dkk, Biologi, (Jakarta : erlangga. 2006), hlm.
[8] Ibid. hlm.
[9] Ibid. hlm.
[10] Susan Erold, Genetika edisi 4, (Jakarta : Erlangga. 2002), hlm. 53
[11] Dra. Yayat Ibayati dan Melani kurniasih, Biologi, (Bandung : Ganeca Exact) hlm. 75
[12] Ibid. hlm 75
[13] Ibid. 75
[14] Ibid. 76
[15] Suryo, Genetika untuk Strata 1, (Yogyakarta : UGM press), hlm. 41
[16] Ibid. hlm. 57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar