luka tubuhmu ingin ku
tanam dalam pelukan nyawaq
seperti linangan benang sutra
yang ku rajut di atas sentuhan jiwa
ku gulung gulung benang itu
hingga cukup gulungan sutra di dalam bejana
ku impikan dirimu
melukis senja
di samping jendela kaca yang samar
berpayungkan langit jingga
kau duduk bersila menyampingkan ikatan rambut di
jurang peristiwa
tertunduk serius gambaran malam terlihat indah
walau baru setengah lukisan senja yang kau beri
warna
kau taburkan bentik bentik kilatan cahaya di
lembaran gelap
dan aku bertanya
itukah malam?
kau hanya menangis dengan linangan air mata warna
ornamen dan fragmen keindahan tercipta
dari setiap emosi yang tersirat dalam nyawa
kembali dia serius menggambarkan peradaban
di atas peliknya malam
kini benang q terkumpul
dan q rajut benang sutra itu
menjadi selendang senja yang akan menghiasi malam
ku alihkan tatapan mu pada q
matamu tertuju dengan hingar bingar kosong
dan aku melihat pelangi malam bersenandung penuh
nafsu
menciptakan imajinasimu dalam cahaya kosong di
matamu
dan kau pun tersipu malu..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar