Sabtu, 16 Maret 2013

Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial



Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial
Oleh: Zeaul Rizka Agustin
“Sejarah bangsa adalah sejarah kaum muda”. Namun, bukan berarti kaum tua tidak ikut andil dalam jatuh bangunnya sebuah bangsa, tetapi realitas sejarah telah mengukir suatu bentuk perubahan yang terjadi dinegeri ini tak luput dari peran kaum muda/ mahasiswa digarda depan (avant garde) mulai dari proklamasi hingga reformasi, mahasiswa selalu menorehkan tinta emas yang terbaik. Konteks hari ini, mahasiswa menjadi garda terdepan dalam mengawal perubahan, tentunya memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Tanggungjawab sosial merupakan tanggungjawab seluruh warga negara. Dalam hal ini, khususnya mahasiswa memiliki porsi yang cukup penting dalam mengemban tanggungjawab ini. Pasalnya, mahasiswa merupakan sosok yang memiliki strata tinggi dalam hal intelektual. Sehingga dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa dituntut untuk mampu mengimplementasikan ilmunya dikehidupan sehari-hari.
Sejarah telah mencatat adanya gerakan mahasiswa yang mampu menggulingkan otoriter penguasa. Salah satunya adalah gerakan era ’98 yang mampu memboikot jabatan Soeharto yang pada saat itu menjadi presiden. Namun, jika kita tengok situasi saat ini, sangat memprihatinkan. Mahasiswa lebih disibukkan dibangku perkuliahan saja bahkan jarang berkontribusi dalam kegiatan intra kampus maupun kegiatan ekstra. Harusnya, mahasiswa memiliki peranan yang sangat dominan dalam mengawal pemerintahan saat itu. Sebab, mahasiswa memiliki posisi yang strategis dalam keterlibatannya melakukan rekayasa sosial menuju pada independensi masyarakat, baik dalam aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya. Mahasiswa tanpa dimotori oleh kepentingan pribadi ataupun kepentingan politik, menjadikan gerakan yang tercetus semakin kuat, karena tidak dimanfaatkan oleh pihak manapun. Sikap independen sebagai seorang mahasiswa, menjadi modal utama dalam mengawal sistem pemerintahan di Indonesia.
Gerakan mahasiswa memiliki peranan yang sangat urgen. Sebab, mahasiswa memiliki beberapa peranan yang menjadi tanggung jawab sosial, diantaranya:
Pertama, agent social of change. Label mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi penting untuk dilakukan oleh setiap mahasiswa. Ernest Mandel, seorang Marxist dari Belgia, pada tahun 1968 dalam pidatonya dalam acara Majelis Internasional Mahasiswa Internasional, mengatakan bahwa mahasiswa memiliki kewajiban menerjemahkan pengetahuan teoritis yang mereka peroleh di universitas, ke dalam kritik-kritik yang radikal terhadap keadaan masyarakat dan tentunya relevan dengan mayoritas penduduk. Dalam hal ini mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu mengamalkan ilmu yang dimilikinya dan diaplikasikan kedalam masyarakat. Sehingga mahasiswa tidak hanya berjuang untuk kepentingan individu, namun juga memiliki peran di masyarakat untuk membawa perubahan yang lebih baik.
Kedua, agent social of control. Dalam dunia kampus, mahasiswa diberikan ruang untuk belajar mengenai student goverment. Di Tarbiyah, lembaga kemahasiswaan kampus dikonsep sedemikian rupa sehingga terbentuk seperti pemerintahan yang ada di Indonesia. Dengan adanya student goverment, setidaknya mahasiswa mampu mengetahui seluk beluk tentang lembaga-lembaga kenegaraan beserta tugas dan wewenangnya. Kaitannya dengan mahasiswa sebagai agen sosial of control yakni mahasiswa harus lebih peka dan melek setiap saat untuk selalu mengontrol pemerintahan. Sehingga jalannya pemerintahan sesuai dengan jalur yang semestinya.
Ketiga, agent social of engineering (agen rekayasa sosial), yaitu peran mahasiswa dalam merekayasa kondisi lingkungan sosialnya, dengan berbagai aktivitas positif yang dilakukan untuk terjun langsung dan dapat berbuat banyak di masyarakat. Mengkonstruksikan lingkungan sekitarnya untuk dijadikan aktualisasi potensi yang dimiliki, diharapkan mahasiswa sebagai agent social of engineering dapat memberikan pengaruh positif.
Keempat, Agent of problem solver (agen pemecah masalah), yaitu mahasiswa mampu menjadi the core reference (referensi utama) dari segala permasalahan kehidupan. Peran tersebut ditunjukan dengan kualitas dan kompetensi mahasiswa untuk memiliki berbagai keahlian dan pengetahuan. Sehingga mahasiswa mampu berbuat banyak untuk orang lain. Kaitanaya dengan lingkungan, semua peran tersebut menjadi sangat penting dilkukan oleh mahasiswa untuk terhadap kondisi kampus dengan segala aktivitasnya, tentunya dalam menhadapi permasalahan-permasalahan didalam kampus, masyarakat, bangsa dan Negara.
Mahasiswa dituntut untuk peka terhadap situasi yang dihadapi saat ini terutama melawan praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan terhadap segala bentuk penindasan terhadap rakyat. Adanya gerakan mahasiswa merupakan sebuah pengadaan atau penyalur aspirasi dari rakyat terhadap pemerintah yang bertindak sewenang-wenang.
Disadari atau tidak, gerakan mahasiswa merupakan bentuk progres mahasiswa yang akan membawa bangsa ini kedepan dan menjadi tonggak utama dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga sangat disayangkan jika mahasiswa cenderung mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan golongan. Dalam hal ini kita akan lebih disadarkan oleh diri kita sendiri bagaimana bangkit dari nurani yang terdalam demi sebuah bangsa yang dicintanya.
Hidup Mahasiswa!!!!!
Tangan Terkepal Dan Maju Ke Muka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar